Hajat Bumi Kampung Nyenang |
Tidak hanya hasil bumi, puluhan nasi tumpeng beserta lauk pauknya disajikan lengkap dan di hias sedemikian rupa,sajian nasi tumpeng tersebut menjadi rebutan para warga sebagai tanda atas rasa syukur akan limpahan hasil panen sawah dan ladang mereka.
Acara ini, diawali dengan kesenian-kesenian tradisional seperti gong, kendang, bonang, calung dan pencak silat, yang di mainkan dengan lihai dan terlatih oleh anak-anak berusia dibawah belasan tahun, yang memang sudah di didik dan dipersiapkan sebelumnya.
Sebelumnya, aneka sayuran dan buah-buahan ini menjadi hiasan tenda para tamu yang hadir ke acara Hajat Bumi tersebut, sebagai tanda bahwa tanaman di Kampung Nyenang berlimpah dan menjadi kebanggaan warga sekitar.
Hajat Bumi Kampung Nyenang ini, di selenggarakan untuk menumpahkan rasa suka cita terhadap bertani dan mempererat tali silaturahmi dan kekerabatan antar masyarakat yang masih terjaga dengan baik.
”Hajat Bumi diselenggarakan dengan bertujuan untuk melestarikan atau mempertahankan adat-istiadat budaya dari nenek moyang kami secara turun-temurun yang mesti dijaga sedemikian rupa oleh kampung Nyenang khususnya”. Ujar Sesepuh Kampung Nyenang Tatang Andi Saputra.
Sedangkan,menurut Koordinator Poripikator Bantuan, Rosyadi. Ia sangat mengapresiasi dengan digelarnya acara ini, karena dengan melestarikan seni tradisional dan nilai-nilai kebudayaaan,menjadi unsur penting bagi kehidupan masyarakat,terutama dengan tradisi gotong royongnya.
“Khusus Kampung Nyenang, saya melihat potensi seni dan budaya disini sangat bagus, salah satunya sanggar pencak silat yang ada disini menjadi sasaran untuk mendapatkan bantuan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
0 komentar:
Posting Komentar